Wednesday, April 1, 2009

Hikmah berwudhuk dengan niat

Sumber: ma'adanul-jihad & blog.mixterr.com

Hikmah berwudhuk dengan niat.


1. Ketika berkumur, berniatlah kamu dengan,
"Ya Allah, ampunilah dosa mulut dan lidahku ini".
Penjelasan : Kita hari-hari bercakap benda-benda yang tak berfaedah.

2. Ketika membasuh muka, berniatlah kamu dengan,
"Ya Allah, putihkanlah mukaku di akhirat kelak, janganlah Kau hitamkan muka ku ini".
Penjelasan : Ahli syurga mukanya putih berseri-seri.

3. Ketika membasuh tangan kanan, berniatlah kamu dengan,
"Ya Allah, berikanlah hisab-hisab ku di tangan kanan ku ini".
Penjelasan : Ahli syurga diberikan hisab-hisabnya di tangan kanan .

4. Ketika membasuh tangan kiri, berniatlah kamu dengan,
"Ya Allah, janganlah Kau berikan hisab-hisab ku di tangan kiri ku ini".
Penjelasan : Ahli neraka diberikan hisab-hisabnya di tangan kiri .

5. Ketika membasuh kepala, berniatlah kamu dengan,
"Ya Allah, lindunganlah daku dari terik matahari dipadang Masyar dengan Arasy Mu".
Penjelasan : Panas di Padang Masyar macam matahari sejengkal di atas kepala.

6. Ketika membasuh telinga, berniatlah kamu dengan,
"Ya Allah, ampunilah dosa telinga ku ini"
Penjelasan : Hari-hari mendengar orang mengumpat, memfitnah dll.

7. Ketika membasuh kaki kanan, berniatlah kamu dengan.
"Ya Allah, permudahkanlah aku melintasi titian Siratul Mustaqqim".

Penjelasan : Ahli syurga melintasi titian dengan pantas sekali.

8. Ketika membasuh kaki kiri, berniatlah kamu dengan
"Ya, Allah, bawakanlah daku pergi ke masjid-masjid, surau-surau dan bukan tempat-tempat maksiat"
Penjelasan : Qada’ dan Qadar kita di tangan Allah.

Ramai di antara kita yang tidak sedar akan hakikat bahawa setiap yang dituntut dalam Islam mempunyai hikmahnya yang tersendiri.

Pernah kita terfikir mengapa kita mengambil wuduk sedemikian rupa?
Pernah kita terfikir segala hikmah yang kita perolehi dalam menghayati Islam?

Apakah hikmah berwudhuk?
Seorang ahli ibadah bernama Isam Bin Yusuf, sangat warak dan khusyuk solatnya. Namun, dia selalu khuatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasainya kurang khusyuk.

Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Assam dan bertanya, “Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan solat?” Hatim berkata, “Apabila masuk waktu solat, aku berwudhuk zahir dan batin.”

Isam bertanya, “Bagaimana wudhuk zahir dan batin itu? ”

Hatim berkata, “Wudhuk zahir sebagaimana biasa iaitu membasuh semua anggota wudhuk dengan air”. Sementara wudhuk batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara :-

  • Bertaubat
  • Menyesali dosa yang telah dilakukan
  • Tidak tergila-gilakan dunia
  • Tidak mencari/mengharap pujian orang (riya’)
  • Tinggalkan sifat berbangga
  • Tinggalkan sifat khianat dan menipu
  • Meninggalkan sifat dengki.”

Seterusnya Hatim berkata, “Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku rasakan aku sedang berhadapan dengan Allah, Syurga di sebelah kananku, Neraka di sebelah kiriku, Malaikat Maut berada dibelakangku, dan aku bayangkan pula aku seolah-olah berdiri di atas titian ‘Siratal mustaqim’ dan menganggap bahawa solatku kali ini adalah solat terakhir bagiku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik.”

“Setiap bacaan dan doa didalam solat, aku faham makna nya kemudian aku rukuk dan sujud dengan tawadhuk, aku bertasyahud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat selama 30 tahun.”

Apabila Isam mendengar, menangislah dia kerana membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibanding-kan dengan Hatim.

Penjelasan Saintifik Tentang Wudhuk
Wudhu’ Mencegah Terjadinya Berbagai Penyakit Kulit

Rasulullah bersabda, “Barangsiapa berwudhu dengan membaguskan wudhu’nya, maka keluarlah dosa-dosanya dari kulitnya sampai dari kuku jari-jemarinya”. HR. Muslim.

Rasulullah bersabda, “Sungguh ummatku akan diseru pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya karena bekas wudhu’nya, (Abu Hurairah menambahkan) maka siapa yang mampu melebihkan panjang sinar pada tubuhnya, maka lakukanlah. (HR. Bukhari dan Muslim).

Ilmu kontemporer menetapkan : setelah melalui percobaan mikroskopi terhadap tumbuhnya mikroba pada orang yang berwudhu’ secara teratur dan juga kepada yang tidak teratur- bahwasannya orang yang selalu berwudhu maka mayoritas hidung mereka menjadi bersih, tidak terdapat berbagai mikroba. Oleh karena itu, adanya mikroba yang menempel pada mereka hilang sama sekali ketika mereka membersihkan hidung, dibandingkan dengan orang yang tidak berwudhu’ maka tumbuh pada hidung mereka berbagai mikroba dalam jumlah yang besar yang termasuk jenis mikroba berbentuk bulat dan berklaster yang sangat berbahaya … dan mikroba yang cepat menyebar dan berkembang-biak … dan mikroba lainnya yang menyebabkan banyak terjadinya berbagai penyakit. Dan sudah jelas bahwasannya proses keracunan itu terjadi adanya perkembangan berbagai mikroba yang berbahaya bagi rongga hidung, kemudian sampai ke tenggorokan untuk kemudian terjadi berbagai peradangan dan penyakit, apalagi jika sampai masuk ke peredaran darah!!

Oleh karena itu, disyari’atkan untuk melakukan istinsyaaq (menghirup air ke dalam hidung) sebanyak 3 kali kemudian menyemburkannya (tetap dengan hidung) setiap kali wudhu. Adapun berkumur-kumur itu dimaksudkan untuk menjaga kebersihan mulut dan kerongkongan dari peradangan dan pembusukan pada gusi, serta menjaga gigi dari sisa-sisa makanan yang menempel gigi. Dan sudah terbukti secara ilmiah bahwa 90% orang yang mengalami kerusakan gigi jika saja mereka mau perhatian terhadap kebersihan mulutnya ketika dahulu rusak gigi-gigi mereka, dan adanya pembusukan yang terjadi disebabkan oleh makanan dan air liur dan bercampur dalam perut dan menuju ke darah. Dan dari darah itulah kemudian menyebar ke seluruh organ dan kemudian menyebabkan berbagai penyakit.

Dan sungguh, berkumur-kumur akan menyegarkan berbagai organ yang ada di wajah dan menjadi cerah. Dan uji-coba ini belum pernah dikemukakan oleh para dosen olah raga kecuali sedikit. Hal ini karena mereka hanya memperhatikan kepada organ-organ tubuh yang besar. Dan membasuh wajah dan kedua tangan sampai siku, serta kedua kaki memberikan manfaat untuk menghilangkan debu-debu dan berbagai bakteri, apalagi dengan membersihkan badan dari keringat dan kotoran lainnya yang keluar melalui kulit.

Dan juga, sudah terbukti secara ilmiah tidak akan menyerang kulit manusia kecuali apabila kadar kebersihan kulitnya rendah. Sebab manusia apabila lama beraktivitas tanpa membasuh anggota badanya, maka kulit akan mengalami berbagai peradangan yang menyerang permukaan kulit, seperti kudis. Dan kudis ini menyerang ujung jari-jari yang sebagian besar tidak dalam keadaan bersih, sehingga masuklah berbagai mikroba ke dalam kulit.

Oleh karena itu, bertumpuk-tumpuknya peradangan sangat mengundang mikroba untuk berkembang-biak dan menyebar. Maka, wudhu’ telah mendahului Ilmu Pektrologi modern dan para pakar yang menggunakan karantina sebagai media untuk mengetahui berbagai mikroba dan jamur-jamur yang menyerang kulit orang-orang yang tidak suka dengan kebersihan, dimana kebersihan ini semakna dengan wudhu dan mandi dan dengan uji-coba dan penelitian.

Penelitian dan uji coba ini memberikan manfaat yang lain:
Bahwa kedua tangan banyak membawa mikroba yang terkadang berpindah ke mulut atau hidung apabila tidak dibasuh. Oleh karena itu, sangat ditekankan untuk membersihkan kedua tangan terlebih dahulu sebelum melakukan wudhu’. Dan ini menambah jelas kepada kita sabda Rasulullah:

"Apabila salah seorang diantara kalian bangun dari tidur, maka janganlah mencelupkan kedua tangannya ke bejana (tempat air) sebelum mencucinya terlebih dahulu tiga kali."

Dan sudah terbukti juga bahwa peredaran darah pada organ tangan bagian atas dan lengan bawah serta organ-organ bagian bawah seperti kedua kaki dan kedua betis adalah organ-organ yang paling lemah dibandingkan organ tubuh lainnya karena jauhnya dari pusat peredaran darah, jantung. Maka apabila kita membasuhnya diserta menggosoknya, maka akan menguatkan peredaran darah pada organ-organ tersebut sehingga membantu kita menambah tenaga dan vitalitas. Dan dari itu semua, maka terketahuilah mukjizat disyari’atkannya wudhu’ di dalam Islam.

Sumber: Al-I’jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah Muhammad Kamil Abd Al-Shomad

Dr. Ahmad Syauqy Ibrahim, Anggota Ikatan Dokter Kerajaan Arab Saudi di London dan Penasihat Penderita Penyakit Dalam dan Penyakit Jantung mengatakan, “Para Pakar sampai berkesimpulan bahwa mencelupkan anggota tubuh ke dalam air akan bisa mengembalikan tubuh yang lemah menjadi kuat, mengurangi kekejangan menjadi rileks syaraf-syaraf dan otot, hilangnya kenaikan detak jantung dan nyeri-nyeri otot, kecemasan, dan insomnia (susah tidur)”. Hal ini dikuatkan oleh salah seorang pakar dari Amerika dengan ucapannya, “Air mengandung kekuatan magis, bahkan membasuhkan air ke wajah dan kedua tangan -yang dimaksud adalah aktivitas wudhu’ - adalah cara yang paling efektif untuk relaksasi (menjadikan badan rileks) dan menghilangkan tensi tinggi (emosi).

Sungguh, Maha Suci Allah Yang Maha Agung …

No comments:

:: Mutiara Kata ::

“Apabila kau ingin berteman janganlah kerana kelebihannya, kerana mungkin dengan 1 kelemahannya kau akan menjauhinya. Andai kau ingin berteman janganlah kerana kebaikannya kerana dengan 1 keburukannya kau akan membencinya. Andai kau ingin bersahabat janganlah kerana ilmunya kerana apabila dia buntu kau akan memfitnahnya. Andai kau ingin berkawan janganlah kerana sifat cerianya kerana dia tak pandai menceriakan mungkin akan menyalahkannya. Andai kau ingin bersahabat terimalah dia seadanya kerana dia juga manusia biasa.”