Sunday, July 26, 2009

:: 33 Faktor Yang Membuahkan Kekhusyu'kan Dlm Solat ::

Assalamu'alaikum wrt..
Rentetan dari Forum Peranan Solat baru-baru ini.. Sekadar satu perkongsian. Moga ianya memberi manfaat bersama.

oleh: Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Munajjid
Daar Al-Wathan


PERTAMA : Bersungguh-sungguh untuk mendapatkan kekhusyu'an dan apa yang menguatkannya:

1. Bersiap diri untuk menunaikan solat, diantaranya dengan menjawab adzan dan berdoa setelah adzan dengan doa yang ada tuntunannya, selain itu berdoa antara saat adzan dan iqamah, berwudhu dengan baik, membaca basmallah sebelum berwudhu, berdzikir dan berdoa setelah wudhu, bersiwak, mengenakan pakaian yang bersih, bersegera menuju masjid dan berjalan dengan tenang lalu menunggu solat, juga merapatkan dan menyusun barisan shaf.

2. Thuma'ninah dalam solat. Nabi saw bersikap thuma'ninah sehingga setiap tulang (beliau) kembali ke asalnya.

3. Mengingat mati ketika solat. Nabi saw bersabda: "Ingatlah kematian dalam solatmu, karena seseorang jika mengingat mati dalam solatnya tentu akan memperbaiki shalatnya. Solatlah seperti solatnya seseorang yang merasa tidak akan solat lagi"

4. Merenungkan ayat atau dzikir yang diucapkan dalam shalat. Ini tidak akan mungkin melainkan dengan mengetahui makna apa yang di baca, lantas merenungkannya sehingga akan meneteskan air mata dan sentuhan dalam jiwa. Allah berfirman:

"Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Rabb mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta" (Q.S Al-Furqan 73)

* Diantara hal memudahkan tadabbur ayat, bertasbih ketika melewati ayat-ayat tasbih, dan berta'awwudz ketika melewati ayat-ayat yang memerintahkan untuk berlindung pada Allah.

* Membaca amin setelah Al-Fatihah. Dengan membacanya akan mendatangkan pahala yang besar. Rasulullah saw bersabda: "Jika Imam mengucapkan amin, maka ucapkanlah amin, karena siapa yang ucapan aminnya bersamaan dengan aminnya para malaikat, akan diampuni dosanya yang telah lalu" (H.R Bukhari).

* Apabila imam mengucapkan 'Sami'Allahuliman hamidah', maka makmum mengucapkan: 'Rabbanaa wa lakal hamdu' . Ucapan tersebut juga berpahala besar.

5. Membaca seayat demi seayat, karena dengan begitu akan lebih memberi pemahaman, tadabbur dan sesuai dengan contoh nabi saw. Beliau membaca ayat dengan jelas perhurufnya.

6. Membaca dengan tartil dan membaguskan bacaan. Allah berfirman:

"Dan bacalah al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan" (Q.S Al-Muzzammil 4)

Dan sabda nabi saw : "Hiasilah Al-Qur'an dengan suara kalian, karena suara yang indah itu menambah kebagusan Al-Qur'an" (H.R Hakim)

7. Merasakan bahwa Allah menjawabnya ketika solat. Nabi saw bersabda: Allah 'Azza wa Jalla berfirman : Aku bagi shalat untuk-Ku dan hamba-Ku menjadi dua bagian, bagi hamba-Ku apa yang dia pinta. Jika dia mengucapkan: Alhamdulillahirabbil 'Aalamiin maka Allah berfirman:

"Hamba-Ku memuji-Ku". Jika dia mengucapkan: "Ar Rahmaanir Rahiim, maka Allah berfirman:

"Hamba-Ku menyanjung-Ku" dan jika ia mengucapkan: Maaliki yaumid diin, maka Allah menjawab: "Hamba-Ku mengagungkan-Ku" Jika dia mengucapkan: Iyyaakana'budu wa iyyaakanasta'iin, maka Allah berfirman:

"Ini adalah antara Aku dan hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dia mohon. Jika ia mengucapkan: Ihdinash Shiratal Mustaqiim Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim Ghairil Maghdhuubi 'alaihim waladz Dhaalliin, maka Allah berfirman:

"Ini adalah untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta"

8. Shalat menghadap dan mendekat ke arah sutrah atau pembatas:

* Ini akan memberikan beberapa manfaat, diantaranya:
- Menahan pandangan dari apa yang ada di belakang sutrah dan mencegah orang yang akan melewati dengan mendekatinya.

- Mencegah setan agar tidak melewati atau merusak shalat. Nabi saw bersabda: "Jika salah seorang dari kalian shalat menghadap ke sutrah, maka hendaklah ia dekat dengannya, agar setan tidak memotong shalatnya" (H.R Abu Dawud)

9. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada. Nabi saw jika shalat, beliau letakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya. Keduanya beliau letakkan di atas dada". Hikmahnya sikap seperti ini adalah menunjukkan sikap orang yang meminta nan hina. Selain itu, terjauh dari sikap bermain-main dan lebih dekat pada kekhusyu'an.

10. Memandang ke tempat sujud. 'Aisyah r.a meriwayatkan bahwa jika Rasulullah saw solat, beliau menundukan kepalanya dan mengarahkan pandangannya ke tanah. Adapun ketika tasyahud beliau memandang ke jari yang memberi isyarat dan beliau menggerakkannya.

11. Menggerakkan jari telunjuk. Nabi saw bersabda: "Hal itu adalah lebih berat bagi setan dari besi". Memberi isyarat dengan jari telunjuk mengingatkan seorang hamba akan keesaan Allah Ta'ala dan ikhlas dalam ibadah. Inilah yang perkara terbesar yang dibenci setan. Kita berlindung pada Allah dari kejahatannya.

12. Variasi dalam membaca surat, ayat, dzikir dan doa dalam solat. Metode ini akan memberikan berbagai macam makna dan kandungan dari ayat dan dzikir-dzikir bagi orang yang solat. Selain itu merupakan hal dituntunkan dan lebih menyempurnakan kekhusyu'an.

13. Melakukan sujud tilawah ketika melewati ayat-ayat sajdah. Allah berfirman:
"Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'. (Q.S Al-Israa 109)

Dan Allah berfirman:
"Apabila dibacakan ayt-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis" (Q.S Maryam 58)

Rasulullah saw bersabda: "Jika anak Adam membaca ayat sajdah lalu bersujud, maka setan menyingkir dan menangis. Ia mengatakan: "Aduhai, anak Adam diperintahkan sujud, lalu bersujud, maka baginya surga, sedangkan aku diperintahkan sujud lalu aku membangkang, maka bagiku neraka" (H.R Muslim)

14. Berlindung diri pada Allah dari godaan setan. Setan adalah musuh kita. Diantara bentuk permusuhannya adalah upayanya memberikan was was supaya hilang kekhusyu'an orang yang solat dan mengacaukan solatnya. Setan ibarat penyamun, setiap kali seorang hamba mendekatkan diri pada Allah, maka setan ingin memotong jalan tersebut. Sudah selayaknya atas seorang hamba untuk tegar dan sabar serta senantiasa berdzikir dan shalat dan tidak merasa jemu. Karena dengan keistiqamahannya beribadah akan memalingkan tipu daya setan darinya.

"Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah" (Q.S An-Nisaa 76)

15. Bercermin pada shalatnya kaum salafus sholeh.
- Ali bin Abi Thalib r.a jika menghadiri solat, merasa takut dan wajahnya berubah. Maka beliau di tanya: "Ada apa denganmu? " Maka beliau menjawab: "Demi Allah telah datang waktu amanah yang Allah tawarkan pada langit dan bumi serta gunung-gunung, mereka semua menolak untuk memikulnya dan merasa keberatan, tetapi aku malah menerimanya".
- Sa'id at-Tanukhi jika shalat tetesan air matanya tidak terhenti dari kedua pipinya ke janggutnya.

16. Mengetahui keutamaan khusyu dalam solat. Diantaranya sabda nabi saw : "Seorang muslim yang menghadiri solat fardhu lalu ia baguskan wudhunya, khusyu dan rukuknya, melainkan itu sebagai kafarat atas dosa-dosa sebelumnya selama ia tidak melakukan dosa besar. Ini adalah untuk sepanjang masa" (H.R Muslim)

17. Bersungguh-sungguh dalam berdoa terutama di waktu sujud. Allah berfirman:
"Berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut" (Q.S Al-A'raaf 55)
Nabi kita yang mulia saw bersabda: "Sedekat-dekat hamba dengan Tuhannya iaitu ketika ia bersujud, maka perbanyaklah doa" (H.R Muslim)

18. Berdzikir seusai solat, ini akan membantu tetapnya atsar (pengaruh) kekhusyu'an dalam jiwa dan keberkahan yang terdapat dalam solat.


KEDUA : Menghindarkan hal-hal yang bisa menghalangi kekhusyu'an atau menodai kesuciannya.

19. Menghilangkan apa yang menyibukkan pandangan di tempat orang yang solat. Anas r.a berkata: Qiram (tirai yang ada lukisannya ada juga yang mengatakan pakaian yang berwarna) milik 'Aisyah yang digunakan untuk penutup/tirai di samping rumahnya. Maka nabi saw bersabda kepadanya: "Hindarkanlah ia dariku, karena lukisan tersebut tampak dalam solatku" (H.R Bukhari)

20. Tidak solat dengan mengenakan pakaian yang bergambar atau bertuliskan atau berwarna yang dapat mengganggu orang yang solat. 'Aisyah r.a: Nabi saw solat dengan mengenakan pakaian yang bercorak/bergaris, maka beliau memandang pada coraknya. Seusai solat baginda bersabda: "Bawalah pakaian ini ke Abu Jahm bin Hudzaifah, dan tukarlah dengan pakaian yang tidak bercorak, karena tadi shalatku terganggu karenanya" (H.R Muslim)

21. Tidak shalat jika ada hidangan makanan yang ia sukai. Nabi saw bersabda: "Tidak ada solat jika makanan telah dihidangkan" (H.R Muslim)

22. Tidak solat dengan menahan kencing atau buang air besar. Tidak diragukan lagi, diantara hal yang bertentangan dengan kekhusyu'an adalah orang yang solat dengan menahan kencing atau berak. Karena itulah rasulullah saw melarang hal itu. Baginda bersabda: "Tidak ada solat jika makanan telah dihidangkan dan tidak pula dalam keadaan ia menahan dua hal yang buruk (maksudnya kencing dan buang air besar)" (H.R Muslim)
- Sikap menahan tersebut tentu akan menghilangkan kekhusyu'an. Termasuk dalam hal ini adalah menahan angin/kentut.

23. Tidak shalat dalam keadaan mengantuk. Dari Anas bin Malik r.a bahwa Rasulullah saw bersabda: "Jika salah seorang dari kalian mengantuk ketika shalat, maka hendaklah ia tidur, sampai ia mengetahui apa yang ia ucapkan (maksudnya dalam solat)" (H.R Bukhari)

24. Tidak solat di belakang orang yang sedang berbicara atau tidur. Nabi saw melarang hal ini dengan sabdanya: "Janganlah kalian solat di belakang orang yang sedang tidur atau sedang berbicara, karena orang yang sedang berbicara sibuk dengan pembicaraannya dan mengganggu orang yang solat sedangkan orang yang sedang tidur, terkadang tampak anggota badannya sehingga melalaikan orang yang solat. Apabila kemungkinan di atas tidak terjadi, maka tidak dimakruhkan solat di belakang orang yang sedang tidur. Wallahu a'lam.

25. Tidak sibuk dengan meratakan kerikil. Imam Bukhari meriwayatkan dari Mu'aiqib r.a bahwa nabi saw bersabda pada orang yang meratakan tanah ketika bersujud: "Jika engkau hendak melakukan maka cukup sekali saja" . Sebab larangan ini adalah untuk memelihara kekhusyu'an dan tidak banyak bergerak dalam solat. Lebih utama jika tempat sujud itu memang perlu dibersihkan agar membersihkannya sebelum solat.

26. Tidak mengeraskan bacaan karena dapat mengganggu jamaah solat lainnya. Rasulullah saw bersabda: "Ketauhilah, masing-masing dari kalian bermunajat pada tuhannya, maka janganlah sebagian kalian mengganggu sebagian yang lain, dan janganlah sebagian kalian mengeraskan bacaannya atas sebagian yang lain, atau beliau bersabda: (dalam shalat) (H.R Abu Dawud)

27. Tidak menoleh ketika solat. Dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda: "Allah 'Azza wa Jalla senantiasa ada di hadapan seorang hamba dalam solatnya selama ia tidak menoleh. Jika ia berpaling, maka Allah berpaling darinya". Rasulullah r di tanya tentang menoleh dalam solat, maka beliau bersabda: "Itu adalah satu sambaran/curian setan dari solat seorang hamba" (H.R Bukhari)

28. Tidak memandang ke arah langit/ke atas. Terdapat larangan tentang hal ini dan ancaman bagi pelakunya dalam sabda nabi saw : "Jika salah seorang dari kalian sedang solat, maka jangan mengangkat pandangannya ke langit" (H.R Ahmad). Nabi saw melarang keras hal itu dengan sabdanya: "Kalian menghentikan perbuatan tersebut atau pandangan kalian akan di sambar" (H.R Bukhari)

29. Tidak meludah ke arah depannya ketika solat. Karena hal tersebut berlawanan dengan kekhusyua'an dalam solat dan adab pada Allah. Nabi saw bersabda: ""Jika salah seorang dari kalian sedang shalat, maka jangan meludah ke depannya, karena Allah ada di hadapannya ketika ia solat" (H.R Bukhari)

30. Berupaya agar tidak menguap ketika solat. Rasulullah saw bersabda: "Jika salah seorang dari kalian menguap, maka hendaklah ia tahan sekuatnya, karena setan bisa masuk" (H.R Muslim)

31. Tidak meletakkan tangan pada pinggang dalam shalat. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw melarang meletakkan tangan pada pinggang dalam shalat.

32. Tidak memanjangkan pakaian hingga menyentuh tanah. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw
melarang memanjangkan pakaian hingga menyentuh tanah dan seseorang yang menutup mulutnya. (H.R Abu Dawud)

33. Tidak menyerupai haiwan. Nabi saw melarang tiga hal dalam solat:

- Duduk seperti binatang buas

- Sujud seperti burung yang mematuk (makanannya)

- Seseorang yang menjadikan satu tempat khusus di masjid untuk solatnya, ini menyerupai unta, yang mana ia tidak merubah tempat berdiamnya.

Inilah apa yang dapat kami sampaikan tentang faktor-faktor yang bisa mendatangkan kekhusyu'an dan hal-hal yang bisa menghalangi kekhusyu'an agar kita bisa menghindarinya. Segala puji bagi Allah, semoga shalawat dan salam tetap tercurah atas nabi kita Muhammad. (dakwah.info/tarbiyyah)

2 comments:

FirJah said...

salam akak..
lama tak tinggalkan msg di sini..
akak sekeluarga sihat ker?
nak tanya.. blog cik amy sensei tu siapa empunya.. apa nama sebenar bloggernya.. akak tau tak??
tq

Unknown said...

wslm jah..
lama betul kita tak tanya khabar kan.. :) jah sehat?
erm..pasal blog cik amy sensei tu tak sure sgt sebenarnya, tp rasa cam dah kenal.. cuma tak pasti 100% ;) dia asal kelantan, bljr uia.. seingat akk dulu knl sorg namanya panggil amy... tp tak ingat amy yg ni org asal mana. apa kata kita tanya je kt email dia.. hiii.. dah try tanya dia?

:: Mutiara Kata ::

“Apabila kau ingin berteman janganlah kerana kelebihannya, kerana mungkin dengan 1 kelemahannya kau akan menjauhinya. Andai kau ingin berteman janganlah kerana kebaikannya kerana dengan 1 keburukannya kau akan membencinya. Andai kau ingin bersahabat janganlah kerana ilmunya kerana apabila dia buntu kau akan memfitnahnya. Andai kau ingin berkawan janganlah kerana sifat cerianya kerana dia tak pandai menceriakan mungkin akan menyalahkannya. Andai kau ingin bersahabat terimalah dia seadanya kerana dia juga manusia biasa.”